TUGAN MANDIRI KD 3.2 KELAS VIII-1
1.
Bacalah kedua teks berikut!
2.
Jawablah pertanyaan yang ada dalam tabel di buku tugasmu!
3.
Selamat mengerjakan dan tetap semangat belajar!
Tupai dan Ikan Gabus
Di sebuah
telaga di daerah Kalimantan barat, tersebutlah seekor tupai bersahabat dengan
seekor ikan gabus. Persahabatan tersebut sangatlah kuatnya.
Pada suatu
hari si Ikan Gabus jatuh sakit. Badannya sangatlemah.
Dengan setianya si Tupai menunggui temannya itu. Sudah beberapa hari si Ikan Gabus tidak enak makan. Maka si Tupai berusaha membujuknya. Namun si Ikan Gabus hanya mau makan
kalau diberi makan hati ikan Yu.
Dengan setianya si Tupai menunggui temannya itu. Sudah beberapa hari si Ikan Gabus tidak enak makan. Maka si Tupai berusaha membujuknya. Namun si Ikan Gabus hanya mau makan
kalau diberi makan hati ikan Yu.
Mendengar
permintaan si Ikan Gabus, Si Tupai menjadi sangat sedih. Sulit sekali memenuhi
permintaan sahabatnya itu. Ikan Yu adalah hewan yang sangat ganas dan hanya
hidup di
lautan lepas. Namun akhirnya ia memutuskan juga untuk mencarikannya.
lautan lepas. Namun akhirnya ia memutuskan juga untuk mencarikannya.
Maka iapun
meloncat-loncat dari pohon ke pohon hingga sampai ke sebuah pohon kelapa yang
batangnya menjorok ke laut. Dengan perlahan si Tupai melobangi sebutir biji
kelapa. Setelah airnya habis, iapun masuk ke dalam kelapa itu. Dari dalam
kelapa itu ia masih dapat menggerogoti tangkai buah kelapa itu.Tak lama
kemudian buah kelapa itu sudah terlepas dari tangkainya dan tercebur ke laut
lepas. Ombak laut itu sangat besar. sehingga dalam waktu tidak lama, buah
kelapa itu sudah berada ditengah laut lepas. Tiba-tiba datanglah seekor Ikan Yu
besar. Dengan segera ia menelan biji kelapa tersebut bulat-bulat. Setelah
berada di dalam perut ikan itu, si Tupai lalu mengigiti hatinya. Ikan itu
menggelepar-gelepar menuju pantai. Sesampainya di pantai, Ikan Yu sudah
kehabisan tenaga dan akhirnya mati.
Dengan
senang hati si Tupai membawa hati Ikan Yu itu untuk sahabatnya. Dengan ajaibnya
setelah memakan hati Ikan Yu, Si Ikan Gabus menjadi sembuh total. Ia
meloncat-loncat dengan gembiranya.
Ia pun
berjanji akan menolong si Tupai kalau ia sakit di hari kemudian.
Teks 2
CAADARA
Suatu
saat, hiduplah seorang panglima perang bernama Wire. Ia tinggal di desa
Kramuderu. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Caadara.
Sejak
masih kecil, Caadara sudah dilatih ilmu tentang perang dan bela diri oleh
ayahnya. Wire berharap, kelak anaknya bisa menggantikannya sebagai panglima
perang yang tangguh.
Tahun
telah berganti. Caadara tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Caadara juga menjadi
seseorang yang tangkas dan cakap. Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Karena
itulah ia menyuruh anaknya untuk berburu di hutan.
Caadara
mengumpulkan teman-temannya. Lalu mereka berangkat berburu. Mereka berjalan
melewati jalan setapak dan semak belukar. Di hutan mereka menemui banyak
binatang. Mereka berhasil menombak beberapa binatang.
Dari
hari pertama sampai hari keenam, tak ada rintangan yang berarti untuk Caadara
dan teman-temannya. Tapi esok harinya mereka melihat anjing pemburu. Kedatangan
anjing itu menandakan bahaya yang akan mengancam.
Caadara
dan teman-temannya bersikap waspada. Mereka menyiapkan busur, anak panah, kayu
pemukul, dan beberapa peralatan perang. Tiba-tiba terdengar pekikan keras.
Sungguh menakutkan! teman-temannya menjadi ketakutan. Tapi Caadara segera
menyuruh mereka membuat benteng pertahanan. Mereka menuju ke tanah lapang
berumput tinggi. Tempat itu penuh semak belukar. Di sana mereka membangun
benteng untuk menangkis serangan musuh.
Tiba-tiba
muncullah lima puluh orang suku Kuala. Mereka berteriak dan menyerang Caadara
dan teman-temannya. Terjadilah Tongkat dan tombak yang saling beradu. Sungguh
pertempuran yang seru. Caadara tidak gentar. Ia memimpin pertempuran dengan
semangat tinggi. Padahal jumlah teman-temannya tak sebanding dengan jumlah
musuh.
Caadara
berhasil merobohkan banyak musuh. Sedangkan musuh yang tersisa melarikan
.Betapa kagumnya teman-temannya melihat anak panglima perang Wire. Mereka segan
dan kagum padanya. Mereka pulang sambil mengelu-elukan Caadara. Wire sungguh
bangga. Ia sangat terharu hingga meneteskan air mata. Tak sia-sia latihan yang
diberikan pada Caadara.
desa
gempar mendengarnya. Pesta malam hari pun diadakan. Persiapan menyerang suku
Kuala pun diadakan, karena mereka telah menyerang Caadara. Esok harinya,
Caadara diberi anugerah berupa kalung gigi binatang, bulu burung kasuari yang
dirangkai, dengan bulu cendrawasih di tengahnya.
Kemudian
masyarakat desa mempelajari Caadara Ura, yaitu taktik perang Caadara. Taktik
itu berupa melempar senjata, berlari, menyerbu dengan senjata, seni silat
dengan jarak dekat, dan cara menahan lemparan kayu. Nama Caadara kemudian tetap
harum. Ia dikenal sebagai pahlawan dari desa itu.
No
|
Perbedaan
|
Teks
I
|
Teks
II
|
Persamaan
|
1
|
Judul
|
|||
2
|
Orientasi
|
|||
3
|
Komplikasi
|
|||
4
|
Resolusi
|
|||
5
|
Koda
|
|||
6
|
Kata
sandang yang digunakan
|
|||
7
|
Kata
hubung yang digunakan
|
|||
8
|
Kata
keterangan (waktu dan tempat)
|
|||
9
|
Kata
sifat
|
|||
10
|
Kata
kerja (transitif dan intransitif)
|
|||
Jadi
perbedaan yang paling tampak dari kedua teks tersebut adalah ….
|
0 komentar:
Posting Komentar