Sapa Guru!

Selamat datang di laman tempat belajar bahasa Indonesia untuk kelas VIII SMP Negeri 3 Malang, di sini kalian akan belajar bersama kami selama 4 bulan ke depan atau bisa lebih. Semoga kita bisa saling bekerjasama, terimakasih!

Materi Belajar

Kita akan belajar tengtang; 1. Teks Fabel (Lihat) 2. Teks Biografi (Lihat) 3. Teks Prosedur (Lihat) pada semester gasal di tahun 2016 ini. Semoga kita bisa berhasil dalam belajar, amin. Khusus Kelas 8.1, Kelas 8.2, Kelas 8.3, Kelas 8.4 dan Kelas 8.5 serta umum

32 Syafa Mardiana Putri - Kelas 8.4 - Rino Si Landak Sombong

Tema : Kesombongan
Kerangka karangan :
Orientasi :
Di hutan yang luas, warga desa dihebohkan dengan kedatangan warga baru   (landak  “Rino”).
Rino hewan yang ditakuti di desa sebelah.
Rino hewan yang pandai.
Komplikasi :
Lulu, Pipit, Momo, Cicil dihadang perjalanannya oleh Rino.
Cicil mengejek Rino.
Rino marah, dan menancapkan duri di tubuhnya ke Cicil.
Cicil menangis kesakitan.
Rino mengajukan syarat kepada Cicill.
Resolusi :
Rino memberi obat penawar sakit ke Cicil.
Rino menjadi raja, namun raja yan sombong dan semena-mena.
Rino meminta maaf kepada semua warga desa.
Warga desa memaafkan Rino.
Koda :
Warga desa memaafkan Rino karena mereka berpendapat bahwa, orang bijak adalah orang yang menyadari kesalahannya dan berani meminta maaf.




Rino Si Landak Sombong
Suatu hari di hutan yang luas, warga hutan dihebohkan dengan kedatangan warga baru. Warga itu bernama Rino, “Dengar-dengar, Rino itu hewan yang pandai dan cukup ditakuti di desa sebelah” ucap Lulu si monyet.
Menjelang senja, Lulu, Pipit, Momo, dan Cicil bejalan-jalan ditengah hutan. Lalu tiba-tiba mereka dihadang oleh Rino, dengan lancangnyacicil mengejek Rino “oohh…. Ini yang namanya Rino, katanya ia cukup ditakuti tapi kok tubuhnya kecil sekali!”. Mendengar perkataan itu, Rino langsung naik darah dan menunjukkan duri tajam ditubuhnya, semua hewan itu malah tertawa terbahak-bahak. Rino makin kesal, dan akhirnya ia lari menuju Cicil dan menancapkan duri ditubuhnya ke badan Cicil, spontan Cicil menangis kesakitan. Rino akan memberi obat penawar rasa sakit itu asalkan mereka mau menjadikan Rino sebagai Raja, tanpa pikir panjang Cicil dan teman yang lainnyamenyetujui permintaan Rino dengan persetujuan Leo si raja hutan.
Rino pun memberikan obat penawar rasa sakit, Cicil senang karena lukanya dan rasa sakitnya sudah semakin membaik setelah diberi obat itu. Penobatan raja baru akan dimulai esok pagi, warga sebenarnya menyayangkan pergantian raja karena Leo telah menjadi raja yang baik. Hari esok pun tiba, penobatan dimulai dan Rino juga sudah menjadi raja. Namu ia suka semena-mena terhadap warganya, Rino suka menakut-nakuti warga dengan cara mengancam akan menusuk tubuh warga yang tidak hormat padanya menggunkan duri ditubuhnya.
Karena sikapnya itu, semua warga di desa sepakat untuk tidak akan mengikuti perintah yang dikatakan Rino sang raja. Merasa hidupnya tak berguna karena tidak ada hewan satupun yag mau bergaul dengannya, ia memutuskan untuk tidak menjadi raja lagi dan meminta maaf kepada seluruh warga desa di hutan atas perbuatan tercelanya itu. Dengan senang hati warga desa memaafkan perbuatan Rino, karena mereka berpendapat bahwa orang bijak adlah orang yang menyadari kesalahannya dan mau meminta maaf.










2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...
     

    Karya pertama!!! :-)

  2. Unknown mengatakan...
     

    Karya pertama!!! :-)

Posting Komentar