Sapa Guru!

Selamat datang di laman tempat belajar bahasa Indonesia untuk kelas VIII SMP Negeri 3 Malang, di sini kalian akan belajar bersama kami selama 4 bulan ke depan atau bisa lebih. Semoga kita bisa saling bekerjasama, terimakasih!

Materi Belajar

Kita akan belajar tengtang; 1. Teks Fabel (Lihat) 2. Teks Biografi (Lihat) 3. Teks Prosedur (Lihat) pada semester gasal di tahun 2016 ini. Semoga kita bisa berhasil dalam belajar, amin. Khusus Kelas 8.1, Kelas 8.2, Kelas 8.3, Kelas 8.4 dan Kelas 8.5 serta umum

27 Rizky Angga Pribadi - Kelas 8.4 - ASAL-USUL LORENG HARIMAU






ASAL-USUL LORENG HARIMAU


            Pada zaman dahulu hiduplah seekor harimau berwarna orange polos bernama Tigre dan burung gagak bernama Corvo, mereka berdua adalah sahabat dari kecil hingga besar tidak pernah dan tidak bisa terpisah. Pada suatu hari, mereka berjalan-jalan di hutan yang lebat untuk menikmati udara segar pagi dan mencari makanan tambahan untuk nanti siang dan sore harinya.Lalu, mereka mendengar suara minta tolong dan mereka pun berhenti berjalan untuk mendengar dengan seksama suara siapakah itu. Setelah itu, mereka pun bergegas ke sumber suara tersebut yang berasal dari rumah Esquilo si tupai di atas pohon beringin.

Setelah sampai disana, mereka berteriak pada Esquilo “Hai Esquilo, mengapa kau berteriak meminta tolong? Apa yang telah terjadi padamu?”. Esquilo menjawab sambil menangis “Makananku telah dicuri oleh seseorang, padahal aku mengumpulkannya dengan penuh susah payah”. Tigre dan Corvo pun merasa iba pada Esquilo, akhirnya mereka pun membantu Esquilo mencari makanan, walaupun mereka berdua juga dalam keadaan butuh makanan, tetapi mereka lebih memikirkan keperluan Esquilo.

            Setelah mencari makanan sampai sore hari, Tigre, Corvo, dan Esquilo pun kembali ke pohon beringin untuk menaruh makanan hasil mencari tadi. Esquilo pun senang karena sudah mempunyai persediaan makanan yang cukup baginya, dan setengah dari makanan itu akan diberikan kepada Tigre dan Corvo. Tetapi, mereka tidak ingin dibalas apapun. Akhirnya, Esquilo pun ingat bahwa ia pernah diberi cairan mandraguna di dalam botol kayu oleh kakeknya. Esquilo pun memberi cairan itu kepada Tigre dan Corvo, ia berpesan bahwa jika menggunakan cairan ini hanya ketika dalam keadaan lapar dan tidak boleh serakah dalam menggunakannya.

            Tigre dan Corvo pun menerima cairan yang diberikan oleh Esquilo tersebut. Setelah sampai di rumah, mereka menguji kekuatan cairan tersebut pada 2 buah mangkuk dengan meneteskan cairan ke mangkuk, lalu mereka berkonsentrasi memikirkan makanan yang diinginkan masing-masing. Setelah mereka membuka mata, tiba-tiba di mangkuk mereka terdapat makanan seperti yang diinginkannya. Mereka sangat senang sekali mendapatkan makanan yang diharapkan. Setelah kenyang makan, mereka pun menyimpan cairan tersebut di tempat yang aman dari siapapun, kecuali Tigre dan Corvo sendiri yang mengetahui tempat tersebut.

            Hari-hari mereka lalui dengan bahagia, tetapi karena cairan itu Tigre berubah sifat menjadi malas mencari makan dan yang lebih parah adalah ia menjadi serakah meminta makanan dari cairan tersebut. Dan pada suatu pagi, mereka sarapan daging dengan jumlah yang sangat banyak sampai-sampai daging tersebut tidak sepenuhnya habis dimakan mereka. Tanpa disadari, Tigre telah serakah dalam memanfaatkan cairan sakti tersebut dan cairan itu berubah warna dari hijau ke hitam. Cairan itu berubah warna menjadi hitam karena Tigre telah serakah dalam memanfaatkan cairan itu dan juga hasilnya, dan Tigre juga telah malas berusaha mencari makanan sendiri.
           
            Saat cairan tersebut dicoba kembali untuk minum, tidak ada reaksi yang dihasilkan oleh cairan tersebut. Lalu mereka meningkatkan konsentrasi, tetapi tetap tidak ada reaksi yang dihasilkan. Dan Tigre pun marah karena tidak mendapatkan keinginannya dan ia pun meninggalkan rumah, tetapi Corvo bersikap biasa. Dan Corvo pun berbicara pada Esquilo mengenai masalah cairan itu dan ia pun mendapat solusinya. Segera Corvo terbang cepat menuju rumah, dan kebetulan Tigre telah kembali ke rumah. Corvo berbagi solusi kepada Tigre agar ia tenang dan tidak serakah memanfaatkan cairan itu. Tetapi Tigre malah naik pitam dan tidak menghiraukan perkataan Corvo.

            Corvo pun sekarang tidak bisa berbuat apa-apa jika Tigre sedang mengamuk, dia hanya bisa berdoa agar Tigre tidak menimbulkan celaka bagi dirinya dan hewan lain. Dan Tigre mengambil cairan tersebut di tempat aman lalu membuangnya ke arah pohon, tetapi hal yang menakjubkan terjadi yaitu botol tersebut melontar kembali ke arah Tigre dengan mulut botol terbuka lalu tersiramlah cairan tersebut ke tubuh Tigre. Anehnya cairan tersebut tidak membasahi semua badan Tigre, tetapi hanya garis-garis seperti loreng di sekujur tubuh Tigre. Setelah dicoba digosok sampai ratusan kali, cairan hitam itu tidak bisa luntur dari badan Tigre. Dan akhirnya Tigre menjadi berloreng hitam sampai anak keturunannya hingga kini. Tigre menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan serakah dalam berbagai hal terutama makanan, berusaha menggapai tujuan yang dicari, dan akan mendengarkan perkataan orang lain agar tidak celaka bagi dirinya sendiri dan hewan lain. 


---TAMAT---


2 komentar:

  1. Anonim mengatakan...
     

    Kreatif!!!

  2. Unknown mengatakan...
     

    Mantap Bro

Posting Komentar