26 Rezha Audiatama - Kelas 8.4 - KELELAWAR YANG PENGECUT
Kelelawar yang Pengecut
Di
sebuah padang rumput di Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan.
Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan
Singa. "Kurang ajar", kata
singa.
Sang Raja hutan itu sangat marah
sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang
terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita, usir mereka semua, jangan disisakan!" kata
Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita, usir mereka semua, jangan disisakan!" kata
Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
Ketika malam
mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakan oleh
para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir
melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas
di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak
buahnya. Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia
bergegas menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata, "Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus,
walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu". Tanpa berpikir panjang singapun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.
walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu". Tanpa berpikir panjang singapun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.
Malam
berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan
berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa
sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari
kelompok singa
dengan batu dan kacang-kacangan.
dengan batu dan kacang-kacangan.
"Awas hujan batu," teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang
kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut
sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung
Elang. "Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian".Elang menerima kelelawar dengan senang hati.
sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung
Elang. "Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian".Elang menerima kelelawar dengan senang hati.
Pertempuran berlanjut, kera-kera
menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka
dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu.
Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan Kelelawar?. Ia bolak balik
berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian
yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan
kelompok burung.
Mereka sadar bahwa tidak ada
gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan memutuskan untuk
mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu
sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila
malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.
0 komentar:
Posting Komentar