07 Azwa Safrina C. N - Kelas 8.4 -Babi dan Anjing
Babi dan Anjing
Pada suatu hari hiduplah si Babi yang sangat gemuk dan besar.
Setiap hari kerjanya hanya makan dan tidur, sehingga ia dijuluki badut atau
babi gendut oleh teman-temannya. Saat sedang mencari makanan Babi dipergoki si
Anjing yang terkenal sangat galak, ia merupakan Anjing pengawas di peternakan.
Karena merasa kaget akan gonggongan si Anjing, Babi pun jatuh terguling-guling.
Tubuhnya yang besar membuat ia sulit untuk bangkit. “Hei kau Babi gendut, lemot
sekali gerakanmu, kerjamu hanya makan dan makan saja.” Ejek si Anjing diikuti
oleh tertawaan seluruh hewan ternak lainnya. Babi hanya memasang wajah malu dan
ia sedih sekali. Babi berusaha u bangkit,untunglah teman Babi yang masih
baik padanya menolong dengan mendorong tubuh Babi agar bisa bangkit kembali.
Keesokan harinya saat Babi tengah asik bermain di kolam
lumpur, Anjing dengan sengaja memasukkan banyak cacing di kolam lumpur
tersebut. Babi sangat geli sekali terhadap cacing. Ketika Babi sudah melihat
cacing yang terdapat di kolam, Babi pun loncat dari genangan lumpur dan berlari
ketakutan, namun lumpur di tubuh Babi membuat tubuh Babi licin sehingga ia
terpeleset dan menabarak truk peternak.
Seluruh hewan di peternakan pun mentertawakannya. Babi merasa malu luar biasa,
sehingga Babi kabur dari peternakan. Si Anjing yang menyadarinya pun segera
mengejar si Babi.
Saat sedang berlari dengan cepat. Tiba-tiba langkah si Anjing
terhenti, Babi pun sudah jauh mendahuluinya. Dan ternyata Anjing sangat takut
sekali kepada kucing karena Anjing pernah dijahili seekor kucing sehingga ia
kehilangan satu matanya. Anjing pun
hanya bisa diam.
Ketika Babi sudah berlari jauh, Babi merasa tidak lagi
mendengar suara gonggongan si Anjing , “Hmm... Kenapa aku tidak mendengar suara gonggongan si Anjing lagi.” Babi
kebingungan. Ia pun terhenti dan membalikkan badanya, ternyata si Anjing sudah
tak terlihat lagi. Keheranannya pun bertambah, dengan keberanian si Babi
kembali mencari si Anjing. Setelah mencari akhirnya Babi menemukan si Anjing.
Babi melihat Anjing dikelilingi oleh segerombolan kucing dan Anjing terlihat
ketakutan. “Wah… jangan-jangan si Anjing sedang dalam ketakutan.” Pikir Babi.
Babi pun ingin menolong Anjing,dengan menunjukkan wajah seram ditambah dengan tubuh babi yang sangat besar
tersebut telah membuat para kucing tersebut ketakutan dan kabur dari hadapan
Anjing. Babi pun hanya tersenyum kecil kepada Anjing.
Karena merasa telah ditolong oleh si Babi, Anjing pun
berterima kasih dan meminta maaf atas perbuatan jahatnya selama ini. Babi pun
memaafkannya, Babi juga berterima kasih kepada si Anjing karena berkat Anjing
yang telah mengejarnya, Babi pun terpacu untuk berlari, dan kini ia bisa
bergerak dengan cepat. Akhirnya Anjing dan Babi pun pulang bersama kembali ke peternakan
mereka.
0 komentar:
Posting Komentar